waishamdalah.com

selamat membaca

Jumat, 21 September 2012

Bupati Pamekasan Deg-degan Saat Tahu Ada Bom di Bawah Kursinya

peledakan bom oleh tim elit Gegana
Pamekasan - Sebuah bom tergeletak di bawah kursi yang tengah diduduki Bupati Pamekasan Khalilurrahman. Beruntung, pasukan Gegana Satbrimob Polda Jatim berhasil mengevakuasi bom dan meledakkan dalam jarak 50 meter dari kursi bupati.

Meski bom sudah berhasil diledakkan, namun bupati masih terlihat gemetar dan keringat dingin membasahi dahinya.

"Benar saya tidak mengetahui jika kursi yang saya tempati berdampingan dengan pak Kapolres ternyata disisipi bom beneran. Beruntung, pasukan elit Gegana berhasil mengambil bom itu dan diledakkan di tengah lapangan pendopo," kata Khalilurrahman.

Kejadian peledakan bom sebenarnya merupakan rangkaian acara gelar pasukan "Operasi Mantap Praja Ronggosukowati 2013" di lapangan Pendopo Bupati Ronggosukowati, Rabu (19/9/2012). Namun bupati tidak mengetahui jika kursi yang tengah diduduki di bawahnya ada sebuah bom yang akan digunakan simulasi Pam Pilkada Pamekasan 2013.

"Saat MC mengatakan ada bom di bawah kursi yang saya tempati, saya sempat berbisik kepada pak Kapolres dan menanyakan kebenaran perkataan MC itu. Ternyata pak Kapolres membenarkan. Kontan saja saya deg-degan dan berdoa semoga simulasi ini berjalan aman," sambung Khalilurrahman.

Penjelasan Khalilurrahman yang akan maju kembali dalam pemilihan bupati tanggal 9 Januari 2013 itu, membuat Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman tersenyum.

"Saya sih maklum jika pak bupati sempat deg-degan. Soalnya beliau benar-benar tidak diberitahu sejak acara simulasi dimulai. Kalau saya sudah tahu jika ada bom simulasi di bawah kursi sebelah yang saya duduki. Termasuk satu bom lagi di bawah podium tempat saya memberi sambutan tadi," terang Nanang.

Ledakan bom yang begitu keras itu memancing beragam komentar dari sejumlah warga kota Pamekasan yang ikut menonton acara simulasi Pam Pilkada.

"Waduh, bagaimana seandainya bom itu meledak beneran sebelum diambil pasukan Gegana. Pak bupati bisa tewas, termasuk semua undangan yang duduk di sebelah Pak bupati. Untung saja, tim Gegana sangat profesional," urai Saiful Bahri, sembari bertepuk tangan salut bagi tim Gegana.

Tim Gegana yang mensimulasikan pengambilan bom dan kemudian meledakkannya itu, dipimpin langsung Kompol Doddy, yang menjabat Kaden Gegana Satbrimob Polda Jatim. Begitu lima orang anggota Gegana memasuki tenda tempat duduk bupati dan anggota Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Pamekasan, terlihat hati-hati.

Dua orang anggota Gegana mengapit bupati, seorang masuk ke lorong kursi dan mengambil bom, sedangkan dua orang lainnya berusaha menenangkan tamu undangan. Tidak sampai lima menit, bom yang ditempatkan dalam sebuah kopor warna hitam berhasil diamankan dalam kantong penahan ledakan. Bom lalu dimasukkan dalam tong besar di belakang mobil Baracuda.

Penonton, termasuk bupati dan tamu undangan tidak mengira jika bom itu kemudian meledak dengan suara yang memekakkan telinga. "Duaarrrr....," suara bom sampai menggetarkan suara megaphone di pojok lapangan.

Kapolres AKBP Nanang Chadarusman, menjelaskan, pihaknya menyiapkan seribu orang polisi untuk mengamankan seluruh tahapan Pilkada Pamekasan 2013. Tak hanya anggota Polres Pamekasan saja, kekuatan personel pengamanan juga ditambah dari Polres Gresik dan Polres Sumenep.
"Termasuk pasukan Satbrimob Polda Jatim," terang Nanang.

Untuk membiayai operasional Pam Pilkada Pamekasan, Nanang menyatakan telah menerima anggaran Rp 2,7 M dari APBD Pamekasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar