waishamdalah.com

selamat membaca

Selasa, 20 Mei 2014

Universitas Wiraraja Tanda Tangani MoU dengan Universite Catholique de Lille Prancis

gambar : copy right Portal Madura
Prancis – Rektor Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep, Alwiyah telah menandatangani MoU dengan pihak Universite Catholique de Lille, Prancis.
“Kerjasama itu dalam hal pendidikan penelitian dan pertukaran mahasiswa,” ujar Alwiyah dalam pesan BBM yang diterima Redaksi PoltalMadura, pukul 01:54 WIB, Selasa (6/5/2014).
Pihak Universite de Lille, kata dia, sangat baik dalam menyambut rombongan APTISI yang diwakili 30 orang se Indonesia. “Banyak hal yang bisa kita terapkan di Unija. Semua ini saya lakukan, hanya untuk kemajuan Unija kedepan,” tegas Alwiyah pada pukul 21:00 waktu Prancis.
Lille adalah salah satu kota pelajar terbesar di Perancis dengan lebih dari 150.000 siswa. Hal ini membuat kota muda dan semarak dengan banyak kegiatan budaya dan perayaan yang terjadi sepanjang tahun.
Lille tidak hanya sebuah pusat pendidikan, penelitian dan layanan, melainkan penuh kehidupan dan menawarkan berbagai kesempatan olahraga dan budaya. Kampus adalah klub rumah bagi lebih dari 300 mahasiswa dan masyarakat.
Pihak Universite Catholique de Lille menganggap internasionalisasi kampus membuat kontribusi penting untuk perkembangan mahasiswa itu sendiri. “Saya akan berusaha maksimal, dalam upaya Unija lebih berkualitas. Dengan kerjasama ini, tentu akan berdampak positif bagi mahasiswa Unija yakni dalam pendidikan penelitian dan pertukaran mahasiswa,” tandasnya.
Rektor Unija, Alwiyah yang juga pengurus APTISI Jatim satu-satunya Rektor yang mewakili Jatim dalam study tersebut.
Perguruan tinggi yang akan dikunjungi diwilayah Eropa yakni Univ Catholique de Lille Perancis, Univ of Dusseldolf Jerman, Saxion Univ Enschede Belanda.
Dijadwalkan, kunjungan sampai tanggal 11 Mei 2014.

Unija Sumenep Kerjasama Dengan Saxion University Belanda

Belanda – Universitas Wiraraja (Unija) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur kembali membangun kerjasama dengan pihak Saxion University Belanda.
Rektor Unija Sumenep, Alwiyah mengaku banyak hal yang bisa dilakukan dengan Saxion University Belanda. Namun, pihaknya lebih fokus pada kerjasama penelitian dan pertukaran mahasiswa.
gambar : copy right Portal Madura
Selain itu, Alwiyah yang mewakili APTISI Jatim ke negara Eropa ini akan matchmaking mengenai beasiswa untuk dosen S3 di Saxion.
“Unija sudah melakukan MoU sendiri dengan Saxion University. Tentu, kerjasama itu yang sesuai dengan kondisi Unija, summer program (musim panas, red) untuk dosen ke Saxion University,” ujar Alwiyah pada PortalMadura, dari Belanda, Kamis (8/5/2014).
Menurut Alwiyah, dilingkungan Saxion University Belanda, yang paling unggul adalah Fakultas Hukum. “Saya juga telah menyerahkan profil Unija ke President (Rector) Saxion Enschede Univ, Mr Wim Boomkamp,” katanya.
Saxion Universitas Ilmu Terapan adalah salah satu lembaga terbesar pendidikan tinggi di Belanda, dengan lebih dari 24.000 siswa (dan masih terus berkembang). Universitas Saxion memiliki sejarah yang kaya-akarnya dapat ditelusuri kembali ke 1875.
Penggabungan dua lembaga pendidikan, Hogeschool Enschede dan Hogeschool Ijselland, pada tahun 1998. Penggabungan ini diaktifkan Saxion untuk membangun lebih lanjut pada posisi yang kuat di Belanda. Sejak itu, Universitas Saxion diakui sebagai pusat yang penting di tingkat regional, nasional dan internasional.
Universitas Ilmu Terapan Saxion memiliki empat kampus di Timur Belanda. Salah satu dari empat kota Belanda yakni dari Deventer, Enschede, dan Hengelo Apeldoorn. Berkat kontribusi penting pertanian ke ekonomi lokal, daerah ini terkenal untuk pedesaan indah dan cukup santai kehidupannya.
Di empat lokasi Saxion memiliki fasilitas transportasi umum yang baik, hiruk pikuk kota besar Amsterdam, Rotterdam, Utrecht dan Den Haag berjarak tidak lebih dari 1 jam.
Saxion University terletak di timur Belanda berbatasan langsung dengan Jerman. Lulusannya telah diakui oleh dunia dan memungkinkan lulusan S1 dan S2 memperoleh kedudukan yang lebih baik di negara asal atau dibanyak negara lain.
Universitas ini telah bekerja sama secara intensif dengan Jerman, Inggris dan negara lainnya dan memiliki lulusan dengan keahlian sebaik negara maju lainnya, karena adanya EXCANGE PROGRAM dan PLACEMENT / TRAINING PROGRAM dengan Amerika serta negara Eropa lainnya.
Perguruan tinggi yang dikunjungi diwilayah Eropa yakni Univ Catholique de Lille Perancis, Univ of Dusseldolf Jerman, Saxion Univ Enschede Belanda.
Dijadwalkan, kunjungan sampai tanggal 11 Mei 2014. Rektor Unija Sumenep, Alwiyah bersama 30 orang APTISI se Indonesia.
Rektor Uija Sumenep bertemu forum rektor PTS di Eropa

gambar : copy right Portal Madura
Den Haag – Perjalanan Rektor Universitas Wiraraja (Unija) Kabupaten Sumenep, Alwiyah, selama berada di Eropa aktif melakukan komunikasi dengan PortalMadura.Com.
Alwiyah yang berangkat mewakili Jawa Timur atas nama Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) itu, selalu menginformasikan peristiwa atau kejadian selama berkunjung ke tiga Universitas yakni yakni Univ Catholique de Lille Perancis, Univ of Dusseldolf Jerman, Saxion Univ Enschede Belanda.
Rektor cantik ini tidak sendirian, melainkan bersama 30 orang APTISI lainnya. Mereka mempunyai tujuan yang sama, yakni dalam usaha kerjasama dengan Universitas yang sudah bertaraf Internasional. Itu semua tentu untuk kemajuan kampus masing-masing.
Selama Rektor Unija Sumenep Alwiyah melakukan kunjungan, PortalMadura (PM) mengawal penuh untuk menginformasikan misi dan visinya. Awalnya, rombongan APTISI tidak tahu jika selama berada di Eropa sudah di rilis di media online PortalMadura.
“Mereka menemukan sendiri, mas! (PortalMadura, red) Panitia kaget saat buka google langsung muncul foto bu Alwiyah di PortalMadura, dan saya mendapat applouse dari seluruh peserta satu bus. Mereka tahu PortalMadura sekitar jam 10 malam masih terang,” ujar Alwiyah pada pukul 19.30 WIB waktu Den Haag atau pukul 00.37 WIB, Jumat (9/5/2014).
Selama kunjungan yang melintasi beberapa negara Eropa, media online PortalMadura satu-satunya media yang mengawal romobongan APTISI. “Kita check out dari Mercure Paris lewat Belgia ke Jerman sebentar, terus check in Sandton Resort Bad Boekelo Enschede Belanda. Jadi kemarin, seharian kita melintasi empat negara yakni Perancis, Belgia, Jerman dan Belanda. Sarapannya, tentu PortalMadura,” kata perempuan yang murah senyum ini.
Kunjungan APTISI tersebut dijadwalkan tuntas sampai tanggal 11 Mei 2014.
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) adalah organisasi pro-fesi yang beranggotakan seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan seluruh Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BHP-PTS) di seluruh Indonesia. APTISI berkedudukan di Jakarta.
Pendiriannya ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BM-PTSI) ke-IV yang diselenggarakan di Jakarta pada tangga 1-3 Maret 1999.
Dalam MUNAS tersebut diputuskan untuk mengubah nama organisasi yang dahulunya berbentuk ‘Badan Musyawarah’ menjadi organisasi baru yang berbentuk Asosiasi dengan nama ‘Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia’ dan disingkat APTISI.
Dengan demikian, APTISI adalah organisasi baru yang secara historis mempunyai misi dan tujuan yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan tujuan organisasi BM-PTSI yang didirikan pada tahun 1984 di Jakarta.
Organisasi APTISI telah terdaftar di Direktorat Jenderal Sosial Politik, Depdagri Nomor 123 tahun 1999/VIP.
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mewakili aspirasi lebih dari 3000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, selain berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional, juga memposisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah dalam pembangunan bangsa baik yang berkaitan dengan masalah pendidikan maupun masalah sosial kemasyarakat.